Sukses dimata saya. Tak ada kesuksesan tanpa bermanfaat bagi sesama dan lingkungan. Materi, tak saya pungkiri pula bahwa itu penting.. Sukses berawal dari mimpi. Bagi saya, tak hanya kesungguhan dan keteguhan tapi saya membutuhkan dukungan.Papa, Mamah, Sahabat, dan kamu. Selebihnya, saya yakin Tuhan menyayangi saya. Doa yang saya rapalkan, hati dan keyakinan pasti berbalas. Saat saya leleh, Tuhan memberikan keyakinan bahwa saya bisa. Itu rencana. dan saya yakin rencana yang ada mempunyai akhir yang bahagia. Saya lahir bukan hanya untuk menjadi penonton yang mengaggumi kesuksesan orang, tapi saya juga mempunyai mimpi, ia mimpi merupakan jalan yang meyakini saya bahwa saya memang bisa. Dan Mama adalah orang yang selalu percaya saya bisa. Papa, walau jarang bertatap muka, tapi air, nasi, tempat tidur sampai laptop yang saya gunakan sekarang merupakan keyakinan Papa untuk memastikan saya dapat meraih mimpi. Tanpa kata, saya dapat merasakan bahwa dukungan selalu ada. beberapa helai rambut mu mulai memutih, Kakimu mengecil, Tidur hanya beberapa jam. Mama, Ia selalu sakit saat saya juga sakit, Di depan matanya makanan enak, tapi ia selalu mengingat saya.
Sahabat. Siska eka Chyntia, kata - kata yang keluar cenderung tajam dan menyakitkan. Tapi itulah yang membuat saya nyaman dengannya. Jarang sekali ia berargumen palsu. Tajam tapi jujur. Ibarat obat. Saat saya sakit, maka kebanyakan obat itu pahit. Tapi itulah yang dapat menyembuhkan si sakit. Terima Kasih Siska. Atas dukungan dan keyakinan saya si pemimpi yang akan mewujudkannya. Mungkin sesekali ia lelah mendengar mulut saya yang tak pernah berhenti bercerita saat di kampus, masih menerima sms dari saya saat di kosan. Sydney Edelin Putri. Kejujuran, dan keyakinan yang kamu berikan semoga dapat saya pegang. Selalu mau menerima saat saya numpang mandi, numpang masak mie atau goreng opak. Iya opak ternyata bukan Becak. Dan diskusi di angkot yang memberikan saya spirit untuk terus berjuang. Walau kalian berdua selalu mengganggu jam tidur saya saat di angkot, tapi tak wajar bila saya mengungkit itu, sedangkan cerita manis lebih banyak saya terima.
kamu, iya kamu. tak ada manusia seperti kamu. Ikhlas, penyayang dan jarang marah. Sejam kau sering mendengarkan saya bercerita melalui selular, membacakan tulisan saya. Kau selalu tersenyum. Dan saat saya sakit, Kamulah yang pertama melarang saya mandi dengan air dingin. Aahhh cukup membuat saya tersenyum.
Entah sampai kapan mereka selalu ada? bagaimana saat nanti saya di pecundangi dengan yang namanya takdir?
Sampai pada titik jenuh dan hampir putus asa? lelaaaahhh
Sampai kapan kalian dukung Saya? selalu meyakinkan bahwa saya bisa? Sukses juga harus menjadi milik saya
Tuhan, mereka yang Engkau kirim buat saya, mereka jugakan yang akan membantu misi saya? Dengan mereka saya mencapai mimpi saya?
Semoga saja aminn,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar