Hujan yang mereda bukan
berarti semesta menghentikan segala anugrah untuk kita. Justru walaupun hujan
tak lagi bersuara, namun tanah, tanaman, dan bunga sedang menggeliat menikmati
anugrah yang diterima. Justru karena tak ada suara hujan, aku lebih bisa
mendengarkan suara hatiku. Tawa bersama kenangan yang memutar perjalanan
hidupku selama enam tahun ini. Kita tak pernah selalu bersama memang. Terkadang
bahagia hanya jeda yang sebentar kita rasakan. Dan sering pula pertengkaran
menjauhkan hati kita. Benci yang menyesaki lubuk hati, namun ingatan tak pernah
meninggalkan. Senyum, sapa, salam. Tak seteratur petugas pengisian bahan bakar
memang. Namun kita yang hanya mengikuti perasaan dan kegiatan orang-orang di
sekitar kita. Menjadikan kita saling memahami dan dari pemahaman tentang satu
sama lain itulah, kita saling mendo’akan. Mudah-mudahan.
Namun terkadang aku
egois. Saat kamu menari dan bergelimang kasih sayang, entah dari teman, mantan
pacar, ataupun pacar teman, aku tiba-tiba menginginkan gelap. Dan saat itulah
kamu akan berjalan ke arahku. Dengan tertatih, merintih dan tak jarang berair
mata. Namun saat itu aku merasa bahagia. Saat diriku menjadi tujuan langkahmu
dan saat suaraku dinantikan telingamu untuk menenangkan hatimu. Sungguh, aku
bahagia. Dan semoga kamu pun demikian. Gelap, jangan benar-benar lenyap dari
kita. Gelap menggenapi kebahagiaan kita.
Sayang, nafas yang menghidupkan
selain mengerti satu sama lain adalah prinsip berusaha membahagiakan walau
dalam keterbatasan. Bahagia tak boleh terpenjara materi, jarak, terlebih pulsa.
Biarkan kebahagiaan lepas, bebas mewujud dalam bentuk apapun. Kebahagiaan harus
kita cecap dan miliki. Dan aku yakin, aku akan selalu bahagia. Biarpun materi
dan jarak membatasi, namun aku memiliki kekayaan memori. Ada kamu, di laman
hidupku semenjak enam tahun lalu. Dan sekarang pun aku sedang memperkaya
diriku. Memupuk kebahagiaanku. Sehingga esok atau kapanpun, saat duka maupun tawa
aku dapat menggunakan memoriku. Mengingat kamu dan membuat lengkungan di
bibirku.
Untuk kamu, terima kasih
sudah berkenan menghiasi senyumku. Terima
kasih sudah selalu membahagiakan aku dalam keterbatasanmu. Semoga hubungan kita
semakin dewasa, dalam artian memberikan dampak positif untuk kita
3 komentar:
HAHAHAHA ALUS TRIN.... geura anjang ka Blog abdi feryperdiyana26.blogspot.com
Thanks Fer. Oke siap.
Posting Komentar