Kamis, 13 November 2014

Happy Anniversary

Hujan yang mereda bukan berarti semesta menghentikan segala anugrah untuk kita. Justru walaupun hujan tak lagi bersuara, namun tanah, tanaman, dan bunga sedang menggeliat menikmati anugrah yang diterima. Justru karena tak ada suara hujan, aku lebih bisa mendengarkan suara hatiku. Tawa bersama kenangan yang memutar perjalanan hidupku selama enam tahun ini. Kita tak pernah selalu bersama memang. Terkadang bahagia hanya jeda yang sebentar kita rasakan. Dan sering pula pertengkaran menjauhkan hati kita. Benci yang menyesaki lubuk hati, namun ingatan tak pernah meninggalkan. Senyum, sapa, salam. Tak seteratur petugas pengisian bahan bakar memang. Namun kita yang hanya mengikuti perasaan dan kegiatan orang-orang di sekitar kita. Menjadikan kita saling memahami dan dari pemahaman tentang satu sama lain itulah, kita saling mendo’akan. Mudah-mudahan.



Namun terkadang aku egois. Saat kamu menari dan bergelimang kasih sayang, entah dari teman, mantan pacar, ataupun pacar teman, aku tiba-tiba menginginkan gelap. Dan saat itulah kamu akan berjalan ke arahku. Dengan tertatih, merintih dan tak jarang berair mata. Namun saat itu aku merasa bahagia. Saat diriku menjadi tujuan langkahmu dan saat suaraku dinantikan telingamu untuk menenangkan hatimu. Sungguh, aku bahagia. Dan semoga kamu pun demikian. Gelap, jangan benar-benar lenyap dari kita. Gelap menggenapi kebahagiaan kita.


Sayang, nafas yang menghidupkan selain mengerti satu sama lain adalah prinsip berusaha membahagiakan walau dalam keterbatasan. Bahagia tak boleh terpenjara materi, jarak, terlebih pulsa. Biarkan kebahagiaan lepas, bebas mewujud dalam bentuk apapun. Kebahagiaan harus kita cecap dan miliki. Dan aku yakin, aku akan selalu bahagia. Biarpun materi dan jarak membatasi, namun aku memiliki kekayaan memori. Ada kamu, di laman hidupku semenjak enam tahun lalu. Dan sekarang pun aku sedang memperkaya diriku. Memupuk kebahagiaanku. Sehingga esok atau kapanpun, saat duka maupun tawa aku dapat menggunakan memoriku. Mengingat kamu dan membuat lengkungan di bibirku.
Untuk kamu, terima kasih sudah berkenan menghiasi senyumku.  Terima kasih sudah selalu membahagiakan aku dalam keterbatasanmu. Semoga hubungan kita semakin dewasa, dalam artian memberikan dampak positif untuk kita

3 komentar:

Unknown mengatakan...

HAHAHAHA ALUS TRIN.... geura anjang ka Blog abdi feryperdiyana26.blogspot.com

Katrin Yustina mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Katrin Yustina mengatakan...

Thanks Fer. Oke siap.